Belajar CSS Dasar #13: Z-index & Layering


👍 0 ❤️ 0 💡 0 🔥 0 🙌 0 🥳 0
Belajar CSS Dasar #13: Z-index & Layering

Halo teman-teman semuanya! Setelah mempelajari berbagai unit ukuran dalam CSS, kali ini kita akan membahas sesuatu yang sangat penting dalam dunia desain web: layering atau penumpukan elemen, yang dikontrol dengan properti z-index.

Dalam sebuah halaman web, elemen bisa saling menumpuk — misalnya popup muncul di atas konten, atau dropdown menu menutup bagian lain. Nah, untuk mengatur elemen mana yang muncul di depan atau di belakang, kita gunakan z-index.

Apa Itu Layering?

Layering atau penumpukan elemen terjadi saat beberapa elemen HTML memiliki posisi yang sama atau saling menutupi. Urutan elemen dalam tumpukan (stacking order) dapat diatur menggunakan properti:

z-index

Syarat Utama: Elemen Harus Punya position

Untuk bisa menggunakan z-index, elemen harus memiliki properti position seperti:

  • relative
  • absolute
  • fixed
  • sticky

Cara Kerja z-index

  • Nilai z-index adalah angka bulat (positif, negatif, atau nol).
  • Semakin besar nilainya, semakin di depan elemen itu ditampilkan.
  • Elemen dengan z-index lebih kecil akan berada di belakang.

Contoh:

.box1 {
  position: absolute;
  z-index: 1;
}

.box2 {
  position: absolute;
  z-index: 10;
}

Di sini, .box2 akan berada di atas .box1 karena 10 > 1.

Nilai Negatif pada z-index

Ya, z-index juga bisa bernilai negatif, artinya elemen akan ditempatkan lebih jauh di belakang elemen lain, bahkan bisa tersembunyi jika tertimpa.

.box {
  position: relative;
  z-index: -1;
}

Contoh Lengkap

Contoh berikut menunjukkan dua kotak yang saling tumpang tindih dengan urutan yang dikontrol oleh z-index.

<!DOCTYPE html>
<html lang="id">
<head>
  <meta charset="UTF-8">
  <title>Contoh Z-index</title>
  <style>
    .container {
      position: relative;
      height: 200px;
      background-color: #f1f1f1;
    }

    .box1, .box2 {
      width: 150px;
      height: 150px;
      position: absolute;
      top: 25px;
    }

    .box1 {
      left: 50px;
      background-color: lightblue;
      z-index: 1;
    }

    .box2 {
      left: 100px;
      background-color: tomato;
      z-index: 10;
    }
  </style>
</head>
<body>

  <h1>Contoh Layering dengan Z-index</h1>
  <div class="container">
    <div class="box1">Kotak 1 (z-index: 1)</div>
    <div class="box2">Kotak 2 (z-index: 10)</div>
  </div>

</body>
</html>

Dua kotak dengan posisi absolut saling tumpang tindih. Kotak merah (.box2) memiliki z-index yang lebih besar, sehingga muncul di atas kotak biru (.box1). Urutan ini bisa dibalik hanya dengan menukar nilai z-index.

Kesimpulan

Dengan z-index, kita bisa mengatur urutan tampilan elemen saat mereka saling menumpuk. Elemen dengan z-index lebih tinggi akan berada di atas, dan properti ini hanya berlaku jika elemen memiliki position selain static.

Terima Kasih


CSS
Fika Ridaul Maulayya
Full-Stack Developer, Content Creator and CO-Founder SantriKoding.com

Suka dengan tulisan di SantriKoding? Kamu bisa memberikan dukungan dengan berdonasi atau bagikan konten ini di sosial media. Terima kasih atas dukungan Anda!

KEBIJAKAN KOMENTAR

Saat memberikan komenatar silahkan memberikan informasi lengkap tentang error, seperti: screenshot, link kode, dll. Baca aturan komentar kami